Penampilan Pemkab Dairi dalam acara PRSU ke 47, Senin 3 April 2017. |
Hal tersebut disampaikan, Bupati Dairi KRA Johnny Sitohang Adinegoro dalam sambutannya pada malam pagelaran seni budaya Pakpak di Pekan Raya Sumatera Utara (PRSU) di Medan, Senin 3 April 2017 di Acara PRSU, Medan.
Tak hanya itu program pentik pemerintah adalah menjadikan gedung Djauli Manik sebagai tempat belajar dan membina kesenian Pakpak, menampilkan kebudayaan Pakpak dalam acara PRSU setiap tahunnya, menggelar pesta njuah-juah, pendataan situs kebudayaan Pakpak.
“Bangunan kantor-kantor Pemerintahan dibuat gerga dan arsitektur bernuansa budaya Pakpak. “Budaya sebagai warisan harus tetap terjaga dan lestari,” ungkanya didepan ribuan pengunjung PRSU.
Sementara itu, Raja Ardin Ujung mewakili tokoh masyarakat mengapresiasi komitmen pemerintah atas konsisten pelestarian adat suku Pakpak. Menurut Ardin, budaya telah terbukti efektif sebagai perekat ditengah masyarakat Dairi yang heterogen, sekaitan itu dia berharap, kegiatan kebudayaan semakin ditingkatkan dan dikreasikan sekaligus menjadi daya tarik minat wisatawan untuk mendukung pariwisata Danau Toba. “Tentunya dengan program ini akan meningkatkan devisa di kabupaten Dairi,” jelasnya.
Diharapkan Ardin kepada generasi Muda Pakpak juga harus mengapresiasi komitmen Pemerintah. “Kepada generasi muda kita harus belajar dan menggali tentang situs kebudahaan suku Pakpak,” pintanya.
Ketua DPRD Kabupaten Dairi, Sabam Sibarani, S.Sos juga mengapresiasi dan mendukung langkah Pemkab Dairi untuk melestarikan kebudayaan Pakpak di Dairi. “Kami dari DPRD mendukung komitmen pemerintah melestarikan kebudayaan daerah Pakpak,” ujarnya.
Pogram Pemkab Dairi
Memasukkan bahasa Pakpak menjadi kurikulum di Sekolah Dasar (SD).
Menjadikan Gedung Djauli Manik sebagai pusat seni budaya Pakpak
Menampilkan kebudayaan Pakpak dalam acara PRSU setiap tahunnya
Pesta njuah-juah akan terus dilaksanakan
Bagunan kantor pemerintah bernuansa budaya Pakpak
Laporan | Redaksi