Hal demikian dikatakan tim relawan Barisan Relawan Sonni (Barason). Tim Barason mengatakan membangun pertanian Pakpak Bharat adalah tugas utama. Strateginya, petani perlu dipersiapkan bawakan sebelum mereka memulai kegiatan usaha tani.
Petani perlu dibekali dengan ilmu dasar pertanian. Perlu sekali mendirikan lembaga atau tempat belajar bagi petani pemula dan membiasakan mereka hidup dalam dunia agribisnis melalui konsep belajar learning by doing atau belajar melakukan.
Kemudian aparatur pertanian. Perlunya peningkatan kapasitas penyuluh pertanian lapangan (PPL) dan sangat penting sekali agar mereka memiliki keahlian spesifik. Kompetensi mereka sebagai penyuluh harus diuji secara periodik dan diberikan target pencapian kinerja dengan yolak ukur 9 indikator kesuksesan penyuluhan pertanian.
Penyuluh Swadaya. Anak muda pertanian yang energik untuk menjadi garda terdepan dalam gerakan pembangunan pertanian. Millenial sangat diharapkan dengan semangat berinovasi akan membawa perubahan untuk kemajuan pertanian pakpak bharat ke depan.
Selanjutnya, petani teladan. Sucses story akan menjadi penting, selain menjadi motivasi bagi petani lain, juga memudahkan kita menentukan pola budidaya yang telah terbukti berhasil. Jadi petani yang telah memiliki pengalaman sukses ini akan mempercepat upaya kita untuk akselerasi pembangunan pertanian ini.
Generasi Pintar
Selain pertanian adalah pendidikan. Disadari atau tidak sekian lama pemerintah Pakpak Bharat telah berhasil menamatkan ratusan sarjana dari beasiswa yang dihelontorkan dekat persetujuan DPRD.
Ya betul di sana sini masih banyak kekurangan karena banyak peserta didik yang dulu mengambil jurusan yang akhirnya sulit merapat pekerjaan.
Tapi apapun itu, program ini yang membuat meningkat drastis putra putri Pakpak Bharat bisa sarjana.
Ke depan, dalam hal pemilihan jurusan akan di detail kan lagi sesuai kebutuhan di Pakpak Bharat. Dengan tidak melupakan bagaimana dimasa sekolah, para peserta didik ini juga harus mendapat perhatian penuh utnuk bisa meletakkan diri dari semua syarat untuk masuk ke jenjang PTN dan bila perlu masuk kampus luar negeri.
Upaya-upaya tersebut menjadikannya keharusan dek mengejar ketertinggalan. Ke depan, tidak hanya sekolah formal, pendidikan non formal seperi kurusrs, magang luar negri, dan pelatihan juga menjadi prioritas untuk mempersiapkan generasi muda agar bisa bersaing di era global.
Kemudian aspek tenaga pendidik adalah hal paling kita harus kuatkan lagi. Mereka perlu pelatihan secara berkala bagaimana menyampaikan pelajaran dengan konsep terkini yang lebih efektif dan efisien. Tentunya guru menjadi ujung tombak harus juga mempersiapkan diri.
