pakpakbangkit.com - Dinamika pertarungan Musda DPD II Partai Golkar, Kabupaten Dairi kian menghangat. Wajar saja, dua kandidat kuat yang bertarung yakni Bupati Dairi Eddy Berutu melawan Ketua DPRD Dairi Sabam Sibarani.
Wakil Koordinator Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Pusat DPP Partai Golkar Provinsi Sumatera Utara, Ricky Tobing, melihat ada upaya untuk menjegal Eddy Berutu yang telah mendapat diskresi dari Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto.
Ricky mensinyalir ada upaya campur tangan dari elit di DPD I Partai Golkar Sumatera Utara yang saat ini dipimpin Plt Ketua, Ahmad Doli Kurnia, untuk menjegal Eddy Berutu di Musda Partai Golkar Kabupaten Dairi besok.
"Sebaiknya elite di DPD I Sumatera Utara mematuhi keputusan Ketua Umum DPP Partai Golkar yang telah memberikan diskresi kepada Eddy Berutu," ujar Ricky, kepada wartawan, Kamis (27/8).
Menurut, Ricky upaya penjegalan Eddy Berutu nampak dari persyaratan yang diterapkan panitia lokal, di antaranya pernah menjadi pengurus Partai Golkar tingkat Kabupaten Dairi dan atau sekurang-kurangnya pernah menjadi pengurus Partai Golkar tingkat Kecamatan di Dairi dan atau pernah menjadi pengurus Kabupaten organisasi pendiri dan yang didirikan selama satu periode penuh.
Serta aktif terus menerus menjadi anggota Partai Golkar sekurang-kurangnya 5 tahun dan tidak pernah menjadi anggota partai politik lain.
Namun hal tersebut sebenarnya sudah terjawab dengan dikeluarkannya diskresi oleh Ketua Umum partai Golkar, Airlangga Hartarto. Selain itu, saat pendaftaran sebagai calon Ketua DPD II Golkar berkas Eddy dianggap lengkap oleh Komite Pemilihan dan Validasi Penjaringan Bakal Calon Ketua Musda Partai Golkar ke-IX yang diwakili Charles Tamba.
“Jadi sudahlah, tak perlu lagi ada manuver-manuver untuk menjegal. Semua patuh saja pada arahan Ketua Umun, Airlangga Hartarto. Toh ini untuk kebaikan dan kemajuan partai Golkar di Dairi,” tegasnya.
Ricky juga mengingatkan, elite DPP I Partai Golkar Sumatera Utara yang sempat disorot oleh Ketua Umum, Airlangga Hartarto.
“Janganlah melawan apa perintah Ketum sampai dua kali,” jelasnya.
Sumber: merdeka.com