pakpakbangkit.com - Dewan Pimpinan Pusat Rempu Pemuda Suak Pakpak Simsim (RPSPS) angkat bicara soal beredarnya pergantian nama Prongil Julu menjadi Parongil yang tertera di papan proyek Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) tahun 2021 senilai Rp1,7 miliar.
RPSPS menilai pergantian nama Prongil menjadi Parongil tidak boleh dianggap spele. Organisasi kepemudaan Pakpak itu menilai pergantian nama kampung tersebut adalah tindakan yang bisa membuat situasi keruh di Pakpak Bharat.
RPSPS pun berharap yang mengganti nama kampung tersebut harus bertanggung jawab segera memberikan klarifikasi, membuat permohonan maaf dan segera menggantinya.
"Bagi kami (RPSPS) pengantian nama di plang proyek jalan Santar itu tidak boleh dianggap spele. Kalau dibiarkan maka nama-nama kampung yang lain akan mengalami hal yang sama, jadi tidak bisa dibiarkan," kata Ketua Umum RPSPS Selloh Cibro, SSos saat ditemui di Salak, Selasa 14 September 2021.
Selloh menjelaskan sepengetahuannya tidak pernah ada nama Parongil di Pakpak Bharat. Menurut pria yang lahir di Prongil Jehe yang diketahuinya adalah Pronggil Julu dan mempunyai makna.
"Tidak pernah saya dengan Parongil. Yang ada hanya Pronggil dan menurut saya punya makna. Saya sudah tanya sama tokoh dan masyarakat yang ada adalah Pronggil Julu dan Prongil Jehe. Makanya saya heran kok ada merubah nama. Ini sudah keterlaluan," katanya.
Selloh yang saat ini duduk sebagai anggota dewan menilai tindakan siapa pun yang mengganti nama itu harus bertanggung jawab. Ia pun memberikan waktu untuk segera mengganti.
"Bagi kami (RPSPS) tidak peduli siapa yang buat. Mau PUTR atau kontraktor harus segera menggantinya. Kami hanya mengingatkan bahwa nama tersebut salah. Intinya harus diganti secepatnya. Ini harus diganti. Kami tidak mau tau itu ulah siapa. Yang penting harus diperbaiki," katanya.
Selloh pun mengatakan bahwa akibat pergantian nama tersebut situasi di media sosial dan masyarakat proyek itu selalu jadi perbincangan.
"Namun khusus untuk RPSPS saya meminta jangan melakukan tindakan di luar prosedur. Jangan melakukan tindakan apa-apa. Kalau masih ada niat mereka memperbaiki kita sangat apresiasi. Namun kita masih menunggu niat baik mereka yang membuatnya," ujarnya.
Tak hanya itu melihat pergantian nama Selloh pun meminta masyarakat mengawasi proyek itu. "Awasi proyek itu, itu jalan kita. Kalau ada salah ingatkan rekanan. Tapi ingat tujuan mengingatkan harus sopan," katanya. (Lom)